BANDAPOS | Muspika Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, menggelar Silaturahmi Kebangsaan bersama berbagai unsur masyarakat pada Kamis (13/11/2025). Kegiatan tersebut menjadi momentum mempererat kebersamaan serta meneguhkan komitmen menjaga perdamaian Aceh yang telah berlangsung dua dekade.
Hadir dalam kegiatan itu unsur Komite Peralihan Aceh (KPA), para keuchik, imum mukim, tokoh agama, tokoh pemuda, serta masyarakat dari berbagai gampong. Silaturahmi mengusung tema “Merawat Perdamaian dalam Bingkai NKRI Menuju Pidie Tapuga dan Aceh Meucuhu dalam Bingkai Syariat”.
Camat Kembang Tanjong, Fauzi Harfa, M.M., menegaskan pentingnya merawat perdamaian yang diperoleh melalui proses panjang.
“Kita masih ingat pahitnya masa konflik. Kini, ketika para pemimpin sepakat berdamai, tugas kita adalah menjaganya sebaik mungkin. Muspika siap berada di garda terdepan untuk masyarakat Kembang Tanjong,” ujarnya.
Ketua KPA Kecamatan Kembang Tanjong, Yusuf Ismail, menyatakan bahwa harmoni hanya dapat terjaga jika semua pihak terlibat.
“Merawat damai tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Jika silaturahmi terus dijaga, saya optimis perdamaian akan tetap utuh,” tegasnya.
Dalam sesi wawasan kebangsaan, Danramil Kembang Tanjong Kapten Andi S. Siregar menegaskan komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
“Saya wakafkan diri demi kemajuan rakyat Aceh. Semangat para pahlawan harus menjadi inspirasi menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Kapolsek Kembang Tanjong, AKP Azwar Efendi, mengajak warga menjaga keamanan sejak dari lingkungan terkecil.
“Mari kita jaga diri mulai dari rumah, lorong, hingga gampong. Hasilnya akan kembali kepada kita dalam bentuk senyum dan kedamaian,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Bhabinkamtibmas dan jajaran Polsek akan terus mendampingi masyarakat untuk memperkuat kesadaran hukum.
Sementara itu, Ketua Forum Keuchik, Nasrullah, menyarankan agar pertemuan seperti ini dilakukan secara rutin.
“Bila perlu setiap bulan kita duduk bersama demi kemajuan Kembang Tanjong,” katanya.
Tokoh agama, Tgk. Sofyan, M.Pd., mengingatkan pentingnya ketulusan dalam menjaga hubungan antarkomponen masyarakat.
“Jangan saling menyalahkan, tapi saling mengisi kekurangan. Jika niat kita tulus, silaturahmi ini akan menjadi role model,” ujarnya.
Ketua Relawan Bupati–Wakil Bupati Pidie, Hamdani Zakaria, menekankan bahwa silaturahmi merupakan tradisi Aceh yang harus terus dirawat.
Ketua Pembina Petani Organik Indonesia, Suryadi Djamil, M.I.Kom., menyampaikan apresiasi kepada KPA atas perannya menjaga perdamaian.
“Biaya konflik jauh lebih besar dari harga sebuah perdamaian. Saya bangga pada KPA yang konsisten merawat kedamaian selama dua dekade,” ucapnya.
Ia mendorong agar KPA dilibatkan dalam berbagai diskusi pembangunan di tingkat gampong.
“Setiap gampong memiliki KPA. Rangkul mereka agar pembangunan lebih cepat dan tepat sasaran,” katanya.
Dalam pidato kebangsaannya, Suryadi menyerukan dukungan terhadap program ketahanan pangan.
“Mari kita dukung visi Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan. Hebatnya petani adalah cermin hebatnya bangsa,” tegasnya.
Kegiatan Silaturahmi Kebangsaan ditutup dengan ajakan memperkuat persatuan. Hadir pula unsur tuha peut, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta perwakilan Polres Pidie.
“Kewibawaan desa adalah cermin kewibawaan bangsa,” ujar Suryadi Djamil menutup kegiatan penuh kehangatan itu.(**)








Komentar