Keunikan Tari Saman Mendapat Pengakuan Dunia Sebagai Warisan Takbenda

Pariwara9 views

BANDAPOS | Tarian tradisional suku Gayo Aceh yang terkenal gesit, cepat, tangkas, harmonis, dan tanpa alat musik. Mendapat pujian yang tak terhingga dari masyarakat dunia dan membuat tarian ini sendri yang menggunakan tepuk tangan, dada, dan paha, serta syair berbahasa Gayo dan Arab sebagai media dakwah dan perayaan adat. Sehingga UNESCO mengakui Tari Saman sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Penampilan pemuda duduk berbaris rapat pada tiap gelaran selalu mengenakan kostum hitam bersulam warna-warni yang melambangkan kebersamaan. Tari Saman berkembang dari Pok-Pok Ane yang dikembangkan Syekh Saman dengan variasi tepukan dada dan paha, lahirlah bentuk seperti Saman Umarah Sara dan Saman Menjik. Syairnya mengandung bahasa Arab dan Aceh, disertai nasihat tokoh masyarakat sebelum pertunjukan.

Tari Saman menonjolkan kekompakan, keharmonisan, nilai dakwah, dan semangat perjuangan melalui gerakan tubuh dan tepukan tangan tanpa musik pengiring. Seniman Ananto menyebutnya unik karena seluruh gerakan bersumber dari tubuh penari, melambangkan kebersamaan, sopan santun, dan nilai kehidupan. Pada masa penjajahan Belanda, Tari Saman sempat dilarang karena fungsinya sebagai media dakwah.

Kata “Saman” merupakan pertama kali pada kamus Belanda 1907. Masyarakat Gayo menyebutnya dari Syekh Saman yang mengembangkan Pok-Pok Ane untuk dakwah Islam. Formasi duduk lurus dipimpin Syekh Saman, dengan variasi gerakan tangan, kepala, dan tepuk paha.

Tari Saman menjadi media pengingat adat dan moral, menekankan ketaatan pada orang tua, rasa hormat, rendah hati, dan sopan santun.

Tangan: tepuk bolak-balik, jari memetik, tangan berimpit.

Tubuh: singkih (miring), lingang (melenggang), tungkuk (membungkuk), langak (telentang).

Kepala: angguk, girik (putar), gerutup (tepukan dada dan paha), guncang, surang-saring (selang-seling).

Lagu Tari Saman: tepukan dada, paha, gerakan serentak atau bersilang, tempo cepat-lambat.

Uak ni Keumuh: gerakan selang-seling mengatur irama.Sebagai Penutup lagu tersebut kembali ke gerakan awal, diakhiri syair untuk tamu.(Adv)

Komentar