PON XXI Aceh-Sumut 2024 Tetap Digelar

BANDAPOS : Belum lama ini hampir di berbagai media memberitakan statemen dari berbagai pihak termasuk anggota DPRA yang menolak penggunaan dana APBA sebesar Rp 1,2 triliun untuk membiayai PON 2024.

Banyak hal berkembang dan beragam tanggapan ditengah-tengah masyarakat soal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 yang direncanakan dibuka oleh Presiden pada tanggal 8 September 2024 di Aceh dan ditutup oleh Wapres pada 20 September 2024.

Karena itu, Forum Pemred Media Saiber menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) Kamis (12/10/2023) di Hotel Kyriad Banda Aceh. Kegiatan ini membahas mengenai Pelaksanaan PON 2024 dengan Tema ” Apa Kabar PON XXI Aceh-Sumut 2024″, menghadirkan pembicara Wakil Ketua KONI Aceh T.Rayun Sukma, Presiden Federasi Kurash Indonesia Mayjend (Purn) T.A.Hafil Fuddin SH,SIP,MH dan Akademisi dan Praktisi Olahraga Abdurrahman, M.Kes.

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua KONI Aceh T.Rayuan Sukma mengatakan bahwa pelaksanaan PON XXI 2024 suatu Keuntungan bagi Aceh bahwa PON yang akan digelar ini bergandengan dengan Sumut. Menurutnya kegiatan tersebut akan dibuka di Aceh dan ditutup di Sumatera Utara.

T.Rayuan mengatakan bergandengan dengan Sumut sangat diuntungkan mengingat Sumut sudah pernah menjadi tuan rumah PON tahun 50an. “Itu artinya mereka diuntungkan kita juga diuntungkan”, kata Rayuan.

Rayuan menyebut bahwa keuntungan PON XXI cukup sangat luar biasa. “Dan saya haqqul yakin terhadap pelaksanaan PON XXI akan sukses”.

“Karena akan ada 5 sukses yang akan kita lakukan, yakni sukses kenegaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi rakyat, kemudian sukses administrasi, dan yang paling terpenting sukses pemanfaatan venue,” ungkapnya

Terkait dengan kekhawatiran dan tanggapan oleh beberapa pihak yang meminta agar diundurkan, T.Rayuan menegaskan bahwa pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 tetap dilaksanakan dan hingga saat ini jadwal tersebut belum berubah.katanya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Mayjend (Purn) Hafilfuddin, menyayangkan Aceh, selalu terlambat. Padahal banyak di luar sana orang berkeinginan bisa menjadi tuan rumah pada PON XXI, bahkan diluar negeri orang selalu menjadikan olahraga sebagai ajang kesempatan untuk bisa mengenali daerah dan negaranya.

Padahal, kata mantan Pangdam IM Aceh ini, dengan PON kita bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur. Karena dengan PON dapat mendorong pengembangan pembangunan infrastruktur lebih baik, seperti stadion, kolam renang dan lainnya

Selain itu, sebutnya dengan terselenggaranya PON XXI dapat meningkatkan citra daerah. Lanjutnya, dengan PON juga dapat mempromosikan daerah kita agar dapat lebih dikenal sampai ke 38 provinsi, salah satunya adalah dengan PON bahwa kita bisa mempromosikan objek wisata Aceh.

“Orang melihat Aceh masih tertutup, masih melihat Aceh itu tidak aman, orang takut berinvestasi ke Aceh. Orang takut datang ke Aceh. Tapi, dengan penyelenggaraan PON XXI orang akan melihat dengan perkembangan di Aceh, nantinya.

“Dan kita yakin jika mereka datang dan melihat langsung akan merasakan nikmat yang sebenarnya, bahkan justru akan kembali untuk datang dan hadir ke Aceh.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa dengan penyelenggaraan PON dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Banyak sektor pariwisata dan kuliner yang hidup mati dan UMKM akan kembali hidup. Meski dengan menghabiskan anggaran untuk PON XXI mencapai Rp 2 triliun, namun jangan salah, bahwa perputaran uang bisa sampai Rp 4 triliun, nantinya,” jelas Mayjen (Purn) Hafilfuddin.

Sekarang ini, atlit ada 500 yang didatangkan dari pusat, artinya bisa mendatangkan 10 kalilipat yang hadir nantinya ke Aceh. Karena nanti juga akan banyak penggembira dari daerah yang juga ikut datang.

Untuk itu, ia menyebut bahwa dampak dari PON begitu sangat besar manfaatnya yang akan dirasakan orang Aceh, baik dari sisi perdagangan, wisata, dan jasa, bahkan akan bergerak semuanya.

Selain itu, ia menyebutkan tentunya juga akan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, juga meningkatkan kompetensi antar daerah tentunya bersaing dengan prestasi.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa tujuan dan manfaat dari PON sangat besar sekali. “Nah di sini dilihat bagaimana Aceh sebagai penyelenggaran PON XXI, apakah sudah terlihat bahwa Aceh sebagai penyelenggara PON XXI ?

“Seharusnya sudah mulai dipersiapkan itu, baik baliho-baliho dan videotron-videotron sudah mulai terpasang dan mempersiapkan hal itu, sebagai ucapan selamat datang bahwa Aceh sebagai penyelenggara PON XXI.

“Kita sangat berharap media juga dan seluruh stakeholder dapat harus bekerja dengan maksimal. Ia mengatakan kalau gagal pelaksanaan PON XXI, yang malu adalah bukan hanya pemerintah Aceh, tetapi bangsa Aceh juga ikut merasakan malu.

“Diberi kesempatan kita dobrak, kita minta, tapi ternyata apa. Kita tidak bisa berbuat sesuatu yang hebat di negeri kita sendiri yang hanya ada ngomong ngomong dan jelek jeleki bukan solusi yang kita cari tetapi selalu menyerang dan mencari masalahnya saja.

Ia juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan PON XXI, di Aceh, tinggal 365 hari lagi. “Semoga saja pada waktunya dapat berjalan sebagaimana harapan kita bersama,” harapnya.(*)

Komentar