Tutup KKN UGM di Pulau Nasi, Gubernur Aceh Soroti Infrastruktur dan Akses Komunikasi

Daerah203 views

BANDAPOS | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, secara resmi menutup program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Pulau Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (5/8/2025).

Penutupan berlangsung di Gampong Alue Riyeung, menandai berakhirnya masa pengabdian selama 50 hari oleh sekitar 30 mahasiswa UGM yang ditempatkan di sejumlah gampong di Pulau Nasi.

Dalam sambutannya, Mualem menyampaikan apresiasi kepada UGM dan mahasiswa yang telah berbaur dengan masyarakat dan menyumbangkan pengetahuan mereka dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan lokal.

“Kami berterima kasih kepada tim KKN UGM yang telah menebarkan ilmu dan nilai-nilai kebersamaan. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan semoga semakin banyak dilakukan di pulau-pulau lain di Aceh,” ujar Mualem.

Ia juga menyoroti berbagai persoalan yang masih dihadapi masyarakat Pulau Nasi, khususnya terkait infrastruktur dasar seperti jalan, irigasi, dan akses komunikasi.

“Seperti yang disampaikan Pak Keuchik tadi, tentang kebutuhan jalan dan irigasi. Ini menjadi tugas kita bersama, baik pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat,” tambahnya.

Turut mendampingi Gubernur dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua TP PKK Aceh Marlina Muzakir (Kak Na), Plt Sekda Aceh M Nasir Syamaun, Ketua Forbes DPR/DPD RI asal Aceh TA Khalid, Bupati Aceh Besar Muharram Idris, serta sejumlah pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).

Plt Sekda Aceh, yang juga Ketua KAGAMA Aceh, mengapresiasi kehadiran Gubernur dan menyebut KKN ini sebagai sarana strategis untuk penerapan ilmu mahasiswa di lapangan.

“Mahasiswa dari berbagai daerah belajar hidup dan mengabdi langsung kepada masyarakat. Ini pengalaman luar biasa bagi mereka,” ujar Nasir.

Sementara itu, Ketua Forum Keuchik se-Pulo Aceh, Azhari Abbas, menyampaikan harapan agar pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan infrastruktur dasar, termasuk pembangunan waduk, jalan, dermaga, dan jaringan telekomunikasi.

“Dari lima desa di Pulau Nasi, empat belum memiliki akses komunikasi yang layak,” ungkap Keuchik Gampong Rabo itu.

Dalam kunjungannya, Gubernur bersama Ketua TP PKK Aceh juga menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada keuchik dari berbagai gampong di Pulau Nasi. Bantuan tersebut berasal dari sejumlah instansi, di antaranya:

Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh: peralatan olahraga,Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh: 1.000 bibit mangrove untuk pelestarian pesisir,Dinas Sosial Aceh: bantuan sandang seperti mukena, sarung, selimut, dan paket family kit, masing-masing sebanyak 100 paket.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Pulo Aceh melalui kolaborasi pemerintah dan perguruan tinggi.(**)

Komentar