BANDAPOS | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandarmuda mengumumkan bahwa Provinsi Aceh saat ini berada dalam fase cuaca ekstrem akibat pengaruh bibit siklon tropis 95B. Fenomena ini memicu hujan sangat lebat dan meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandarmuda, Nasrol Adil, mengatakan curah hujan ekstrem yang tercatat di beberapa wilayah Aceh telah mencapai lebih dari 150 mm per hari. Wilayah terdampak meliputi Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Pidie, dan Pidie Jaya.
Bibit siklon tropis 95B diketahui telah terdeteksi sejak 21 November di Selat Malaka hingga pesisir Sumatera Utara. Sistem tersebut kini bergerak melintasi wilayah Aceh dan diperkirakan bertahan hingga 27 November, sebelum menjauhi Aceh pada 28 November dan melemah di sekitar Teluk Benggala.
“Kondisi cuaca ekstrem ini berpotensi menyebabkan hujan lebat, banjir, longsor, dan angin kencang. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan menghindari aktivitas di area rawan seperti lereng dan bantaran sungai,” kata Nasrol Adil di Banda Aceh, Rabu (26/11/2025).
Ia menambahkan sejumlah wilayah telah mengalami banjir sejak Selasa (25/11/2025), dan potensi genangan air dari hulu hingga hilir diperkirakan masih berlangsung hingga 30 November, seiring putaran bibit siklon yang memicu intensitas hujan tinggi.
BMKG juga merekomendasikan pemerintah daerah mengaktifkan posko siaga darurat di wilayah terdampak, termasuk Aceh Tengah, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur. Pemerintah daerah diminta menyiapkan alat berat untuk penanganan kemungkinan longsor di kawasan perbukitan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi cuaca dan peringatan dini agar risiko bencana dapat diminimalkan.(**)








Komentar