Tunjukkan Komitmen, Nek Jir Siap Dampingi Bayi Penderita Kelainan Jantung Hingga ke Jakarta

Berita120 views

BANDAPOS | Wakil Ketua DPRK Aceh Utara H.Jirwani Ibnu, SE atau nama yang akrab disapa Nek Jir, kembali menunjukkan kepedulian sosialnya dengan mendampingi bayi asal Paya Bakong yang menderita kelainan jantung bawaan serius. Bayi laki-laki bernama Fathir Alvansyah, berusia enam bulan, telah dirujuk dari Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

“Alhamdulillah, Fathir sudah tiba di Banda Aceh pada Rabu malam dan kini menjalani perawatan intensif di Ruang Raudhah 2. Kami berharap seluruh masyarakat dapat mendoakan kesembuhan Fathir agar segera pulih,” ujar Nek Jir saat ditemui Kamis (2/10/2025).

Ia mengatakan, menurut keterangan dokter RSUDZA, Fathir didiagnosis dengan kondisi jantung bawaan kompleks yang disebut Double Outlet Right Ventricle (DORV) disertai Ventricular Septal Defect (VSD) besar, fungsional single ventricle, mild valvular pulmonary stenosis, serta probable pulmonary hypertension atau hipertensi paru. Kondisi ini memengaruhi sirkulasi darah dan fungsi jantung, sehingga memerlukan penanganan medis yang sangat intensif dan kemungkinan operasi jantung terbuka.

Dokter yang menangani Fathir saat ini tengah melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan rencana pengobatan yang tepat. “Setelah stabilisasi kondisi bayi dan evaluasi menyeluruh, besar kemungkinan Fathir akan dirujuk ke rumah sakit rujukan nasional di Jakarta, seperti RS Harapan Kita atau RSCM, yang memiliki fasilitas dan spesialisasi untuk menangani kelainan jantung bawaan yang kompleks,” jelas Nek Jir.

Nek Jir menambahkan bahwa dirinya berkomitmen untuk terus mendampingi proses pengobatan bayi tersebut hingga tuntas, termasuk pendampingan selama perawatan di Jakarta. “Kami tidak akan meninggalkan Fathir dalam perjuangan ini. Pendampingan akan terus kami lakukan agar bayi ini mendapatkan penanganan terbaik,” tegasnya.

Saat ini, tim medis RSUDZA fokus menstabilkan kondisi umum Fathir, terutama dengan meningkatkan berat badan dan mengatasi komplikasi yang mungkin timbul, agar bayi tersebut dapat menjalani operasi dan perawatan lanjutan di Jakarta dengan kondisi optimal.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi keluarga dan masyarakat setempat, mengingat kondisi jantung bawaan seperti yang dialami Fathir membutuhkan intervensi medis khusus dan biaya yang tidak sedikit. Dukungan doa dan bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk memperlancar proses pengobatan.(**)

Komentar