Ketua Kadin Aceh : Dukung Penuh Achmad Marzuki Sebagai Pj Gubernur Aceh

BANDAPOS.COM : Mayjend (Purn) TNI Achmad Marzuki dinilai sosok yang tepat menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, menggantikan Nova Iriansyah yang sudah habis masa jabatannya, Rabu (05/07/2022).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Ir H Muhammad Iqbal.

“Kadin Aceh akan memberikan dukungan penuh untuk Pak Achmad Marzuki selama mempimpin Aceh,” kata Muhammad Iqbal yang akrab disapa Iqbal Piyeung kepada wartawan Rabu (06/07/2022) saat dimintai tanggapannya usai Achmad Marzuki dilantik menjadi PJ Gubernur Aceh.

Menurut Iqbal Piyeung, pihaknya sejak awal memang sudah tidak mempersoalkan latar belakang seseorang yang ditunjuk Presiden untuk menjadi Pj Gubernur Aceh.“Yang terpenting sosok yang memimpin Aceh itu, mampu membawa perubahan dan memahami Aceh,” katanya.

Penunjukan, mantan Panglima Kodam (Pagdam) Iskandar Muda (IM) tersebut dinilai sudah snagat cocok. Karena, Mayjen (Purn) TNI Achmad Marzuki bukan lagi orang asing bagi Aceh.

“Karena beliau itu, jauh sebelum menjadi Pangdam IM, juga pernah bertugas di Aceh. Bagi beliau Aceh sudah menjadi kampung halamannya sendiri.Tentu beliau juga sudah sangat memahami karakter orang Aceh. Apalagi Pak Achmad Marzuki berasal dari Jawab Barat yang memiliki ikatan emosional dengan Aceh,” ungkap Iqbal Piyeung.

Iqbal berharap di bawah Pj Gubernur Achmad Marzuki ke depan ada terjadi perubahan di Aceh. Terutama untuk sektor dunia usaha yang selama ini nyaris dipinggirkan.

“Kami berharap pada Pak Pj Gubernur supaya ada keberpihakan pada dunia usaha. Karena selama ini dunia usaha di Aceh bagai anak tirikan,” katanya.

Keberpihakan Pemerintah Daerah (Pemda) pada dunia usaha, katanya, terutama soal regulasi yang harus berpihak pada pengusaha lokal.

“Semacam ada kemudahan pada pengusaha lokal ketika ingin mengurus perizinan dan sebagainya. Karena kalau tanpa pemerintah melakukan pembinaan dan keberpihakan pada pengusaha daerah siapa lagi?”. Sebut Iqbal Karena kalau pengusaha daerah terus dibiarkan seperti selama ini, lanjutnya, jelas pengusaha lokal akan selalu menjadi penonton di daerahnya sendiri.

Dampaknya, tentu akan terjadi kesenjangan dan kemudian akan bermuara pada pesaingan yang tidak sehat.

“Maka untuk itu, kami minta pada Pak Pj Gubernur Aceh, perlu memikirkan rumusan yang baik dan lugas bagaimana kita membantu pembinaan pengusaha daerah ke depan dan mereka akan mampu tumbuh dan berkembang sehingga dapat berbicara di level regional maupun nasional,” katanya.(*)

Komentar