Cabor Lompat Tinggi Putri PON XXI Atlet Aceh Raih Emas

BANDAPOS : Cabang Olahraga Atletik Aceh akhirnya memecahkan kebuntuan, dimana raihan medali emas kontingen PON XXI Aceh di Sumatera Utara, setelah sejak Kamis (12/09/2024) gagal meraih medali emas.

Cut Zahra Najwa sukses meretas penantian medali emas tersebutm setelah meraih medali emas di nomor lompat tinggi di Cabor Atletik. Emas itu sekaligus menjadi emas pertama untuk Cabor Atletik. Cut Zahra meraih emas bersama dengan atlet Jatim Nabilah F Ardian, dalam pelaksanaan kejuaraan Cabor Atletik di Stadion Madya Atletik Center Desa Sena, Medan, Sabtu (14/09/2024).

Ketua Pengprov PASI Aceh, Drs Bachtiar yang memimpin langsung Tim Atletik Aceh di PON XXI, kepada awak media menjelaskan, kedua atlet Cut Zahra (Aceh) dan Nabila (Jatim) tersisa dari lima peserta yang berasal dari lima propinsi. Keduanya tersisa hingga lompatan setinggi 168 cm.

Lalu tim juri menaikkan level ketinggian dengan menambah hingga angka 171 cm, baik Cut Zahra maupun Nabila juga sukses melewatinya.

Setelah itu level ketinggian ditambah menjadi 174 cm, dan saat melompat keduanya gagal.

Ketinggian lalu diturunkan hingga level 172 cm atau satu centi lebih tinggi dari dari level yang dilewati oleh keduanya. Belakangan di level 172 cm itu, keduanya juga gagal melewati mistar. “Atas kesepakatan juri serta sesuai dengan regulasi yang ada, lalu disepakati bahwa medali emas diberikan kepada keduanya. Kesepakatan itu ikut diketahui technical delegate(TD) selaku penjab pertandingan,” kata Bachtiar.

Bachtiar mengakui jika medali lompat tinggi putri itu menjadi medali satu satunya yang diraih Cabor Atletik Aceh di PON XXI. “Alhamdulillah, kita akhirnya mampu membawa pulang medali emas dari Cabor Atletik yang kekuatan dan kemampuan atletnya sangat berimbang, hingga aura kompetesi juga sangat terasa ketat. Kita tetap berharap ada tambahan medali dari Atletik yang masih menyisakan beberapa nomor lagi,” kata Bachtiar yang juga Ketua Koordinaor Tim PON Aceh di Sumut.

Cut Zahra Najwa adalah atlet binaan Dispora Aceh selama tiga tahun di PPLP, setelah itu dalam setahun terakhir, remaja asal Aceh Besar itu dibina secara intensiv oleh PASI Aceh.

“Ahamdulillah komitment Cut Zahra terhitung kuat, hingga ia termasuk disiplin dalam berlatih. Kini buah manis telah dirasakannya, kita berharap ia akan terus berlatih lebih giat, karena event di depan akan lebih banyak dan makin kompetitif,” tandas Bachtiar.(*)

Komentar