BANDAPOS : Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah dan kebun dengan menanam berbagai jenis sayuran guna memperkuat ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi.
Iswanto menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam gerakan menanam sayuran, khususnya cabai yang menjadi komoditas penting untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok.
“Mari kita manfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam berbagai macam sayuran, seperti cabai, jagung, dan lainnya,” ajak Iswanto saat memanen cabai bersama Kelompok Tani Makmu Beurata di Gampong Barueh, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (3/10/2024).
Pj Bupati Iswanto juga menyoroti pentingnya langkah ini dalam menghadapi tantangan inflasi daerah, terutama saat menyambut perayaan Maulid Nabi, yang merupakan tradisi besar di Aceh.
Menurutnya, dengan dukungan dari para petani dan pemerintah, harga bahan pokok, khususnya cabai merah, bisa dikendalikan lebih baik. Selain panen cabai, panen raya gabah juga tengah berlangsung di sejumlah wilayah Aceh Besar.
“Perekonomian masyarakat harus terus kita jaga, dan gerakan ini diharapkan mampu membantu fokus kita dalam mengendalikan inflasi, terutama pada masa-masa penting seperti sekarang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar SP MSi menyatakan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pertanian akan terus mendukung program pengendalian inflasi dengan memberikan bantuan kepada petani.
Dalam acara tersebut, Pj Bupati juga menyerahkan handsprayer dan obat hama sebagai wujud dukungan pemerintah kepada para petani.
“Pemerintah tentu akan terus mendukung para petani, baik itu dengan memberikan bibit tanaman dan alat pertanian. Hal ini untuk mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong yang ada,” tuturnya.
Dengan sinergi antara pemerintah dan petani, Kabupaten Aceh Besar optimis mampu menjaga kestabilan ekonomi dan kebutuhan pokok yang terjangkau bagi masyarakat. “Langkah ini perlu terus dijaga,” pungkasnya.(**)
Komentar