Story Behind the Taste: Festival Kuliner Aceh 2025 Kupas Jejak Rasa dan Budaya

Pariwara3 views

BANDAPOS | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh kembali menggelar Aceh Street Food Festival (ASFF) 2025 dengan tema “Story Behind the Taste”. Festival kuliner ini berlangsung selama tiga hari, 24–26 November 2025, di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh.

ASFF 2025 tidak hanya memamerkan beragam kuliner jalanan khas Aceh, tetapi juga menonjolkan narasi sejarah dan budaya di balik setiap hidangan. Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, Evi Mayasari, A.K.S., M.Si., menyebut Aceh memiliki kekayaan kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat makna.

“Setiap sate, kopi, mie, atau kudapan membawa cerita tentang warisan keluarga, perjuangan, dan tradisi. Melalui festival ini, kami ingin memastikan kuliner Aceh dikenal bukan hanya karena rasanya, tetapi juga kisah yang memperkaya pengalaman budaya pengunjung,” ujar Evi, Selasa, (25/11/2025).

Untuk menghidupkan tema tersebut, ASFF 2025 menghadirkan sejumlah program, termasuk Foodlore, pertunjukan dongeng yang mengangkat kisah-kisah kuliner Aceh dari masa perjuangan hingga era kerajaan. Tahun ini, festival juga berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan melalui program GAYA IN (Gerakan Kebudayaan Indonesia).

Selain itu, tersedia sesi Demo Masak dengan tema “10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” yang menekankan kreativitas kuliner rumahan, serta Stories On The Plate: Aceh Edition, yaitu sesi dining eksklusif bagi wisatawan dan ekspatriat dengan penyampaian kisah setiap hidangan oleh influencer chef Aceh. Serangkaian hiburan seperti music performance, show performance, dan kompetisi Battle of Mukbang turut meramaikan acara.

Fira, salah satu peserta tenant dari Debebek, menyambut baik penyelenggaraan ASFF 2025. Menurutnya, festival ini membuka ruang bagi pedagang untuk memperkenalkan sejarah bumbu dan resep mereka kepada pengunjung.

“Pengunjung jadi lebih menghargai makanan karena mengetahui ceritanya. Ini sangat baik untuk mengangkat marwah kuliner Aceh ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Melalui interaksi langsung antara pengunjung, pelaku kuliner, dan pertunjukan budaya, ASFF 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi kuliner Aceh sebagai warisan budaya yang hidup dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.(Adv)

Komentar