Aceh Festival 2025 Resmi Ditutup, Hadirkan Energi Baru bagi Pariwisata

Pariwara1 views

BANDAPOS | Aceh Festival 2025 di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, resmi ditutup pada Minggu (23/11/2025) malam. Penutupan dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Dedy Yuswadi, yang diwakili Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Akmal Fajar.

Selama dua hari pelaksanaan, festival tersebut dinilai memberikan energi baru bagi sektor pariwisata Aceh melalui kolaborasi seni, partisipasi komunitas, dan peningkatan aktivitas ekonomi kreatif.

Pada acara penutupan, panitia menyerahkan sertifikat kepada pelaku UMKM peserta festival. Berdasarkan data panitia, sebanyak 30 UMKM berhasil mencatat omzet hingga puluhan juta rupiah pada hari pertama. Jumlah pengunjung yang berbelanja juga meningkat pada hari kedua.

Rangkaian penutupan turut dimeriahkan sejumlah penampilan seni, termasuk aksi panggung grup musik Oranghutan Squad. “Selama dua hari ini kita bersama-sama menyaksikan bagaimana kekayaan budaya Aceh ditampilkan dengan penuh kreativitas dan kolaborasi,” ujar Akmal dalam sambutannya.

Ia menambahkan, meski acara diguyur hujan, antusiasme publik tetap tinggi. Festival juga berhasil melibatkan pelaku seni, komunitas, serta UMKM dari berbagai sektor. Akmal menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan, mulai dari Pemerintah Aceh melalui Disbudpar, Pemerintah Kota Banda Aceh, hingga unsur keamanan.

Menurutnya, dukungan lintas pihak menunjukkan bahwa kekuatan pariwisata Aceh terletak pada kolaborasi dan kebersamaan. “Semoga semangat ini terus terjaga untuk menghadirkan program budaya dan pariwisata yang lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.

Aceh Festival 2025 mengusung tema “The Spirit of Cultural Collaboration” dengan fokus pada penguatan ekonomi kreatif dan kolaborasi seni. Tahun ini, festival menghadirkan 30 tenant, terdiri dari 28 tenant kuliner yang menampilkan kekayaan gastronomi Aceh serta dua tenant komunitas yang memamerkan karya dan aktivitas budaya kreatif.

Area festival ditata dalam empat zona utama—Khanduri Raya, Creative & Cultural Market, Culinary Collaboration, dan Social & Youth Zone—yang dirancang untuk memberikan alur kunjungan yang nyaman sekaligus mendorong pemerataan aktivitas ekonomi di seluruh area kegiatan.(Adv)

Komentar