BANDAPOS : Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Diklat Kementerian Agama RI melakukan survei indeks Kerukunan Umat Beragama di Kota Banda Aceh yang melibatkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta sepuluh Enumerator (Pencacah) data dari Penyuluh Kantor Kementerian Agama Banda Aceh yang berlangsung pada 19 hingga 23 Maret 2024.
Kepada media ini, Peneliti BRIN Jakarta Drs Wakhid Sugiyarto, M.Si Jumat (29/3/2024) dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Sebelum turun ke lapangan menemui Responden, para Anumerator dibekali metodologi dan konsep survei oleh Koordinator lapangan untuk memastikan bahwa proses pengumpulan data dapat berjalan dengan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Demikian juga saat membekali para enumerator, Wakhid menjelaskan bahwa tujuan dari survey ini adalah untuk mengetahui dan mengukur indeks kerukunan umat Bergama di Indonesia, khususnya di Kota Banda Aceh.
“Hasil dari survei ini nanti akan menjadi acuan program pengembangan kerukunan di provinsi Aceh pada masa depan, terutama di Kota Banda Aceh. Mudah mudahan hasil survei tahun ini lebih baik dari pada tahun lalu, yang menempatkan provinsi Aceh seperti agak rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia, meskipun tingkat kerukunan di provinsi Aceh sudah di atas rata rata secara nasional” Ujar Wakhid.
Ia menambahkan bahwasanya warga Kota Banda Aceh sangat toleransi antar umat beragama dan sangat hidup rukun dan damai, ini ia saksikan langsung saat ia tinggal selama beberapa hari di sebuah hotel pada Gampong Peunayong, yang mana saat ini umat Muslim berpuasa di Bulan Suci Ramadhan, tidak ada gangguan maupun hambatan bagi umat muslim beribadah di siang maupun malam bahkan menjelang sahur.
“Saya saksikan langsung, umat non muslim di Banda Aceh sangat menghargai orang Islam yang berpuasa, tidak ada satupun warung makan dan minum yang punya orang non muslim yang buka di siang hari, tidak ada yang makan dan minum di tempat umum saat siang hari bukan seperti daerah lain yang bebas makan minum di siang hari, ini menggambarkan toleransi umat muslim dan non-muslim di Banda Aceh sudah hidup saling menghargai” tutur Wakhid.
“Banda Aceh saat ini jauh lebih maju dan berkembang, warung Kopi dan cafee buka mulai selesai Tarawih hingga sahur, bahkan Kota Banda Aceh sangat aman saat ini, dibandingkan beberapa tahun yang silam saat saya juga pernah ke Aceh” Pungkasnya.
Sebelumnya saat kegiatan pembekalan enumerator beberapa hari yang lalu di Lantai II PLHUT Kemenag Banda Aceh, Kasubbag TU Kemenag Banda Aceh yang diwakili Koordinator Enumerator Suheri, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa Survei indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) tahun 2024 ini menjadi salah satu fokus utama sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenag RI, sesuai dengan amanat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024.
Di hadapan Koordinator Lapangan dan para Enumerator, Suheri mengatakan Kota Banda Aceh termasuk salah satu dari empat Kab/Kota di Aceh yang terpilih sebagai daerah sasaran survei indeks KUB Tahun 2024.
Survei ini, lanjutnya merupakan bagian penting dari upaya Kemenag mengukur dan memahami dinamika kerukunan umat beragama di Indonesia, sekaligus upaya strategis meningkatkan kapasitas enumerator. Tutup Suheri.(mun)
Komentar