Disbudpar Aceh Ajak Pemangku Kepentingan Perkuat Ekosistem Wisata Halal

Pariwara3 views

BANDAPOS | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Branding Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal” di Grand Aceh Hotel Banda Aceh, Senin, 24 November 2025.

Kegiatan ini diikuti 22 peserta yang terdiri atas perwakilan asosiasi pariwisata, akademisi, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Bank Indonesia, serta para kepala bidang di lingkungan Disbudpar Aceh.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Aceh, Ismail, mewakili Kepala Disbudpar Aceh untuk membuka kegiatan dan menyampaikan arahan. Ia menegaskan pentingnya konsistensi Aceh dalam memperkuat layanan dan ekosistem wisata halal.

“Pengembangan wisata halal muslim di Aceh terus berjalan meski istilahnya berubah. Implementasinya tetap sama, yakni memastikan layanan wisata mengikuti prinsip-prinsip halal secara menyeluruh,” ujar Ismail.

Ia menambahkan, Bank Indonesia telah memberikan dukungan bagi pengembangan wisata halal sejak 2023 melalui program penguatan ekonomi berbasis syariah. Ismail juga mengingatkan berbagai capaian Aceh dalam ajang penilaian destinasi halal di tingkat nasional maupun internasional.

“Pada 2016, Aceh berada di peringkat pertama internasional sebagai destinasi ramah budaya wisata halal. Pada 2018, 2019, hingga 2023, kita konsisten berada di posisi kedua nasional. Capaian ini perlu diapresiasi sekaligus menjadi tantangan untuk terus ditingkatkan,” katanya.

Ismail turut menyoroti pentingnya percepatan sertifikasi halal sebagai salah satu indikator penilaian destinasi halal nasional. Ia menilai kesadaran pelaku usaha di Aceh terhadap proses sertifikasi masih harus diperkuat.

“Yang halal itu bukan hanya produk akhirnya, tetapi seluruh prosesnya. Karena itu, logo halal dan sertifikasi halal sangat penting. Ini menjadi aspek penilaian yang harus kita kejar,” tegasnya.

Melalui FGD tersebut, Ismail berharap terbangun pemahaman dan sinergi yang lebih kuat di antara pemangku kepentingan mengenai arah pengembangan wisata halal di Aceh.

“Semoga diskusi ini memberi wawasan baru dan mendorong langkah konkret bagi pengembangan wisata halal, sehingga mampu memberi manfaat nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” tutupnya.(Adv)

Komentar