BANDAPOS : Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung Provinsi Bali melakukan Studi Tiru ke Kota Banda Aceh. Tim tamu yang dipimpin oleh Kaban Kesbangpol Kabupaten Badung Drs I Nyoman Suendi disambut hangat oleh Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Banda Aceh, Rabu (07/08/2024) di Aula Kesbangpol Banda Aceh.
Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh H Salman, S.Pd, M.Ag saat memaparkan kondisi kerukunan umat beragama di Kota Banda Aceh menyebutkan masyarakat Kota Banda Aceh mayoritas pemeluk agama Islam, namun di kota ini juga berkembang agama lainnya, seperti Kristen, Hindu, Budha dan lainnya yang hidup berdampingan dengan Muslim.
“Banda Aceh penduduknya mayoritas Muslim, namun juga berkembang agama lain, dan mereka hidup bertetangga, rukun, damai dan saling menghargai, mereka saling toleransi, meskipun di berbagai media dan penelitian menyebutkan Kota Banda Aceh Kota Intoleran” papar H Salman.
Ia juga menguraikan Jumlah penduduk Kota Banda Aceh di 9 Kecamatan saat ini adalah 255.409 jiwa (Desember 2023) dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 75.114 kepala keluarga. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan cukup berimbang dengan komposisi 127.681 (laki-laki) dan 127.728 (perempuan). Penduduk Kota Banda Aceh didominasi oleh yang berusia muda.
Lebih lanjut ia merincikan, jumlah penduduk berdasarkan agama di Kota Banda Aceh yang beragama Islam 222.582 Jiwa, Protestan 717 Jiwa, Katolik 538 Jiwa, Hindu 39 jiwa dan Budha 2755 jiwa.
Jumlah fasilitas Rumah ibadah di antaranya Masjid 115 Unit, Meunasah 127 Unit, Gereja Protestan 3 Unit , Gereja Katolik 1 Unit , Vihara 2 Unit dan Kuil Palani 1 unit.
“Bapak-Bapak tidak perlu cemas datang ke Aceh khususnya Kota Banda Aceh, karena masyarakat Aceh sangat ramah dan sangat memuliakan tamu ( pemulia jamee: bhs Aceh) meskipun kita melihat di dunia maya / media sosial Aceh itu tidak seperti yang kita lihat saat tiba di Aceh” demikian H Salman.
Pada kesempatan yang sama, Kaban Kesbangpol Kabupaten Badung Provinsi Bali Drs I Nyoman Suendi saat memberi sambutan mengatakan ketika tiba Banda Aceh ia mengaku masyarakatnya sangat ramah dan tidak sedikitpun terlihat ada tanda-tanda Kota Banda Aceh Kota Intoleransi, seperti yang viral di media-media sosial, bahka mereka ingin berlama-lama tinggal di Kota Banda Aceh yang dijuluki Kota 1001 Warung Kopi.
“Kalau ke Banda Aceh jika tidak ngopi tidak sah kayaknya, soalnya di mana-mana terdapat warung kopi, kami semalam sudah menyaksikan langsung ( testimony) keliling-keliling Kota Banda Aceh minum kopi, dan masyarakatnya sangat ramah-ramah dengan tamunya” ujar I Nyoman.
Sebelumnya sangat cemas dengan Aceh, apalagi dijuluki Kota Intoleransi di Indonesia, tapi ketika sudah berada di Aceh berita yang viral diberbagai media ternyata tak sesuai dengan fakta dan kenyataan di Banda Aceh, Banda Aceh masyarakatnya hidup harmonis, berdampingan dengan agama lain, sangat nyaman suasana di Banda Aceh, hal ini menjadi kenyataan saat berada dikawasan Peunayong dan sekitarnya, ungkap Nyoman.
“Banda Aceh disebut Kota Intoleransi, nyatanya ketika kita tiba di Aceh masyarakat Aceh sangat toleransi berdampingan hidup dengan umat agama lain, meskipun mayoritas Penduduk Banda Aceh beragama Islam, namun tetap saling menghargai dan menghormati agama lainnya, tidak seperti kita dengar atau kita baca di media-media, realitanya Kota Banda Aceh sangat nyaman dan tidak ada kecemasan sedikitpun saat berada di Banda Aceh, seperti kecemasan beberapa teman kami sebelum tiba di Banda Aceh,” tutup I Nyoman.
Hadir pada kegiatan ini Kakankemenag Banda Aceh H Salman, S.Pd. M.Ag, Kaban Kesbangpol Banda Aceh Heru Triwijanarko, S.STP, M.Si, Kasubbag TU Kemenag Banda Aceh Dr Aida Rina Elisiva, B.Acc, MM, Ketua FKUB Banda Aceh Dr Abdul Syukur, M.Ag, Kasi Bimas Islam H Zulkarnaini, S.Ag, M.Ag, Kaban Kesbangpol Badung Drs I Nyoman Suendi, Kasubbag TU Kemenag Badung Putu Indira Badrawati, SE, M.Pd.H, Kepala Dinas Kebudayaan Badung Drs I Gade Eka Sudarwitha, S.Sos, M.Si, Tokoh-tokoh agama Islam, Kristen Protesta, Katolik, Budha dan Hindu Kabupaten Badung dan seluruh Pengurus FKUB Banda Aceh.(*)
Komentar