Pemko Banda Aceh Pamerkan Produk Unggulan di Rakernas JKPI

BANDAPOS : Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berpartisipasi dalam pameran yang digelar dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke-X di Semarang, Jawa Tengah, mulai Selasa (22/8/2023).

Pameran yang berlangsung di Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang itu diikuti oleh 19 kabupaten/kota anggota JKPI.

Prosesi pembukaan pameran turut serta dihadiri oleh salah satu desainer kondang Indonesia Samuel Wattimena, Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asparinal, Bupati Siak Alfedri, dan Bupati Buton Utara Muhammad Ridwan Zakariah.

Pembukaan pameran ditandai dengan pemotongan pita oleh Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin.

Pada saat pembukaan, para kepala daerah peserta JKPI berkesempatan mengunjungi sejumlah stand, dan stand Banda Aceh menjadi stand paling diminati para pengunjung dengan produk-produk andalannya. Bahkan Samuel Wattimena, Nanang Asparinal, Sekda Semarang, Bupati Siak, dan Bupati Buton Utara ikut berkunjung ke stand Banda Aceh yang dijaga Ketua DWP Kota Yusriati dan anggota Dekranasda Kota Banda Aceh.

Dekranasda Banda Aceh sendiri dibawah binaan Pj Ketua Dekranasda Wardiati menampilkan produk-produk unggulan hasil kerajinan para pengrajin Banda Aceh di event ini.

Kata Wardiati, sejumlah produk pengrajin Banda Aceh yang ditampilkan di Semarang diantaranya tenun, songket, tas dan dompet bordir, aksesoris seperti bros dan kalung berbahan giok dan modifikasi bordir Aceh, kipas aceh, kasap Aceh, keumamah, kue boi, dan kopi.

Istri Pj Walikota Banda Aceh itu menambahkan, Dekranasda Kota Banda Aceh memanfaatkan ajang pameran di JKPI Semarang sebagai sarana memasarkan produk-produk lokal Banda Aceh dengan target mampu bersaing di pasar nasional dan bahkan internasional mengingat event ini dihadiri banyak pengunjung dari seluruh Indonesia dan juga turis dari mancanegara.

“JKPI ini menjadi kesempatan kita untuk memasarkan produk unggulan dari hasil karya pengrajin kita. Semoga menarik minat pasar nasional dan bahkan internasional,” kata Wardiati.

Tujuannya menurut Wardiati adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin lokal Banda Aceh.

“Dengan produk kita yang semakin dikenal dan mendapat tempat di pasar nasional tentu saja akan banyak peminat. Harapannya, kita bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin,” kata Wardiati.

Pameran yang berlangsung hingga 26 Agustus 2023 ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi produk-produk lokal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari Banda Aceh, jelas wardiati.

“Dengan demikian, produk-produk lokal tersebut dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional.(*)

Komentar