BANDAPOS :Politikus Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Fauziannur, meminta Pertamina untuk transparan soal kelangkaan BBM subsidi di daerah ini. “Jangan hanya mengatakan ada SPBU yang melanggar. Pelanggaran apa yang dilakukan dan siapa pelakunya, harus dibuka ke publik,” ujarnya kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (4/12/2023).
Ia mengingatkan Pertamina agar jangan hanya cari aman dengan melempar bola panas menyalahkan SPBU tanpa rasa tanggung jawab sedikit pun. Harusnya pihak Pertamina melakukan pengawasan yang ketat, juga menerapkan sanksi yang logis misalnya dengan memberlakukan surat teguran. “Jangan main stop pasokan, akhirnya yang jadi korban masyarakat kecil,” tegasnya.
Fauziannur juga mempertanyakan sikap Pemerintah Aceh yang terkesan tidak melakukan upaya perlindungan terhadap rakyatnya yang membutuhkan BBM subsidi. Kenapa instansi teknis yang diberi tugas melindungi masyarakat Aceh untuk mendapatkan haknya, yakni BBM subsidi, yang sudah dibenarkan oleh aturan tidak mampu dikawal? “Ini yang kita sayangkan. Seharusnya Pemerintah Aceh segera mencari solusi untuk mengatasi dan membela hak rakyatnya sendiri”, ujar politisi ini.
Dikatakan, Pemerintah Aceh terkesan belum maksimal membela hak rakyatnya ketika berhadapan dengan Pertamina.misalnya seperti dalam kasus pemasangan stiker BBM subsidi beberapa waktu lalu. “Ini menandakan bahwa Pemerintah Aceh masih belum solid membela rakyatnya sendiri. kata politikus muda ini.
Ia sangat menyayangkan melihat kondisi masyarakat Aceh yang sering dianaktirikan dalam banyak hal, seperti dalam mendapatkan BBM subsidi yang sudah menjadi haknya. “Untuk masyarakat Aceh terlalu banyak aturan. Di provinsi lain kenapa tidak ada kelangkaan BBM subsidi, padahal jumlah kendaraan yang beroperasi di sana lebih banyak,” tanya Fauzi.
Terkait dengan sering berulangnya persoalan krisis BBM subsidi ini, dia meminta Pemerintah Aceh dan DPRA agar membahas permasalahan ini secara lebih serius dengan memanggil Pertamina ke rapat paripurna Dewan. “Minta penjelasan mereka. Kenapa Aceh selalu dijadikan obyek mainan dan terus-menerus jadi bahan olok-olok mereka tidak henti-henti,” tegas Fauzi.
Seperti diberitakan media,sebelumnya, pihak Pertamina beralasan bahwa kelangkaan BBM subsidi di Banda Aceh dan Aceh Besar terjadi akibat mereka sedang memberlakukan sanksi terhadap sejumlah SPBU yang melanggar aturan. Pemberlakuan sanksi tersebut menyebutkan sejumlah SPBU tidak mendapatkan jatah BBM subsidi.
Menurut Pertamina, seperti disampaikan dalam pertemuan dengan Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, sejumlah SPBU melakukan pelanggaran penyaluran BBM subsidi. Terkait apa pelanggaran itu, Fauzi meminta agar dibuka ke publik.” Ini perlu dibuka supaya masyarakat jangan menduga yang bukan-bukan”. pungkasnya.(*)
Komentar