Setelah 3 Tahun Absen, Adipura Kembali ke Banda Aceh, Aminullah Beri Penjelasan

Berita53 views

BANDAPOS :Kebersihan adalah setengah dari iman dan dari kebersihan juga akan tercipta berbagai karya lainnya termasuk perolehan penghargaan Adipura dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian LHK kepada daerah- daerah yang dinilai bersih dan indah dengan tata ruang yang baik.

Sehingga sejak Aminullah-Zainal memimpin kota Banda Aceh, maka program kebersihan menjadi hal utama .

“Inilah yang kami prioritaskan dengan menyiapkan beberapa fasilitas pendukung untuk memberihkan kota,” tutur Aminullah Usman kepada BandaPos, Kamis (2/3/2023).

Hal ini dikatakan oleh Mantan Walikota Banda Aceh periode (2017-2022) Aminullah Usman pada sebuah kesempatan di Banda Aceh menanggapi soal Pemko Banda Aceh raih Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbabaya.

Adipura tersebut diserahkan langsung oleh Siti Nurbabaya kepada PJ Walikota Bakri Siddiq setelah beberapa tahun absen.

Pak Amin mengungkapkan, pada saat itu mengingat jumlah sampah tiap hari lebih kurang ada 250 ton/hari, ini sangat riskan terhadap kesehatan masyarakat dan kenyamanan warga. Maka langkah pertama untuk mengantisapinya, menyediakan pengangkutan sampah berupa becak tiga roda/Gampong di sebiilan kecamatan dan membeli 15 unit mobil pengangkut sampah serta memonitoring dan menyediakan call center sampah.

“Selain menyediakan bank sampah kita juga melayani jika ada sampah yang menumpuk pada suatu Gampong, warga bisa menghubungi call center tersebut dan langsung tertangani oleh petugas kebersihan,” kata Pak Amin.

Tak hanya itu saja sebut Aminullah ‘Carlos’ nama yang terkenal dengan tendangan kaki kirinya yang kuat dan terukur dalam dunia sepak bola Aceh, ia menyiapkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang layak sehingga sampah-sampah yang diangkut dapat dibuang dengan baik agar tidak menyebarkan bau menyengat yang dapat menimbulkan efek buruk terhadap masyarakat.

Termasuk TPA yang ada di kawasan Blang Bintang yang luasnya sekitar 200 Hektar disebutkan, pada waktu itu dilakukan take over, TPA-nya milik Pemkab Aceh Besar akan tetapi pengelolaannya ditangani oleh Pemerintah Kota Banda Aceh. Sebab sangat penting keberadaan TPA agar pengelolaan sampah bisa tertangani dengan baik dan konsisten secara kontinyue. Inilah diantara kriteria penilaian untuk mendapatkan Adipura, ujar Aminullah.

Demikian juga mengenai keindahan kota selain di pusat kota sendiri membuat taman dan lampu, juga ada pada beberapa arah jalan lainnya seperti jalan arah ke kawasan Krueng Raya, Darussalam, Lhueng Bata, Ulee Lhueng. Petugas kebersihan jalan juga sangat sigap dan rutin menyapu membersihkan jalan.Ujarnya

Aminullah juga menambahkan, seluruh instansi dalam wilayah kota Banda Aceh sudah disiapkan bank sampah dan membuang pada tempatnya termasuk di sekolah juga telah lakukan hal yang sama.

Dan yang paling membanggakan tambahnya warga kota sejak saat itu hingga sekarang sudah tumbuh kesadaran akan sampah untuk kemudian membuang pada tempat yang telah disediakan dan warga konsisten menjaga kebersihan dan keindahan kota hingga sekarang ini, inilah buah hasil kerja keras pemko sebelumnya dan pimpinan sekarang hanya tinggal merawat dan melanjutkan.Harap Pak Amin.

Dengan usaha dan kerja keras khususnya oleh petugas kebersihan (pasukan orance) yang selalu siap dan sigap serta dukungan warga, pemko saat itu tahun 2021 sudah sangat siap mengikuti ajang penilaian kebersihan, namun pihak kementerian LHK menunda tidak memperlombakan dan penundaan tersebut dilakukan diseluruh Indonesia selama empat tahun, baru tahu ini dilaksanakan dan Banda Aceh mendapat Adi Pura.

“Jadi dalam hal ini perlu saya saya tegaskan dan saya luruskan bahwa selama empat tahun itu bukan absen dari ajang Adi Pura, tetapi pihak kementerian LHK yang tidak menyelenggarakan alias menunda” pungkas Aminullah.

Sementara itu ditempat terpisah menanggapi Banda Aceh mendapat Adipura. H.T. Anwar Ibarhim (60) menyebutkan,
Alhamdulillah Banda Aceh dapat hadiah kendati ini bukan hasil kerja setahun terakhir, apalagi 6 bulan.

“Nah, ini hasil kerja Aminullah dari tahun 2020 hingga 2022, namun sejak saat itu hasil penilaian Adipura terhenti karena Covid-19.

“Jadi ini Aminullah yg tanam, orang lain atawa kita-kita yang menikmati hasilnya sekarang syukur alhamdulillah. Yang penting jangan ada yang ngaku-ngaku bhw ini hasil kerja kita. Kita cukup nikmati saja hasilnya,” kata Anwar

Ingat kalau juga ada yang berani ngaku-ngaku.. wahhh, berarti orang ini memang tak punya rasa malu… Wassalam. Tutupnya.

Komentar