BANDAPOS : Menjalankan Pemerintahan harus dengan berbagai regulasi dan atau aturan yang mangatur tatakelola sendi kehidupan baik menyangkut dengan agama, pendidikan, perekonomian dan lainnya sesuai kebutuhan bertujuan untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyatnya.
Proses pembuatan regulasi atau qanun melibatkan dua pihak yaitu Legislatif dan Eksekutif sebagai exekutor, kedua lembaga inilah yang melahirkan program-program yang berpihak kepada rakyat atau tidak.
Hal ini disampaikan oleh Tgk Syaikh H.Hasanoel Bashry ( Abu Mudi) dihadapan pengurus, kader dan simpatisan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1445 Hijriah di Komplek Makam Syiah Kuala Banda Aceh Kamis (21/12/2023).
Abu Mudi menyampaikan, seluruh aturan dan kebijakan pemerintah dilahirkan dari sebuah proses politik, yang mau atau tidak, masyarakat mesti harus menerima apa yang sudah menjadi keputusan politik, namun proses itu lahir hasil pilihan masyarakat juga dalam kontes pileg, pilpres dan pilkada. Sebutnya.
Misalnya dalam kontestasi Pileg, lanjut Abu Mudi Ulama sering kali diajak didekati dan dibujuk untuk mendukung salah satu calon atau kandidat yang bertujuan untuk merestui dan mendukung sebagai alat pencitraan supaya masyarakat bisa memilihnya, setelah itu apa yang menjadi harapan ulama pada umumnya tidak lagi dianggap penting, ungkapnya.
“Inilah kemudian saya berinisiatif untuk dapat melahirkan partai yang berbasis dari kalangan ulama untuk mengakomodir sejumlah harapan para ulama untuk menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar terlebih kemungkaran dalam bidang politik” kata Abu Mudi.
Untuk itu, tambah Abu Mudi, dalam pertemuan Silaturrahmi Ulama Aceh (SUA) yang ikut dihadiri oleh Abu Mawardi Ali Darussalam, Abu Asnawi Lamno dan beberapa ulama terkemuka lainnya merekomendasi untuk membentuk dan melahirkan sebuah partai yang dikomandoi oleh ulama, sehingga tidak berlebihan jika dikatakan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh adalah partai poltik ulama.Tegasnya.
Mengingat banyak amar ma’ruf tertahan, banyak dakwah terabaikan, banyak program kemakmuran masyarakat tidak tersalurkan dengan tepat, begitu komplek permasalahan yang dihadapi, maka itulah PAS hadir dan
berkomitmen menjalankan visi dan misi menjadikan harapan baru Aceh.
Karenanya Abu Mudi berharap, partai ini didirikan dengan tujuan mulia mendapat sambutan dan dukungan seluruh dayah, seluruh alumni lintas dayah untuk berjuang bersama membantu perjuangan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh ini.
“Saya berharap dan mengajak kita semua seluruh ulama, seluruh dayah, seluruh alumni lintas dayah untuk secara bersama-sama memperjuangkan cita-cita dan perjuangan Partai Adil Sejahtera Aceh”, harap Abi Mudi.
Tak hanya itu, Ia juga mengingatkan, sudah cukup para ulama dijadikan “Raket Bak Pisang” diperlukan saat masa pemilu dan kemudian dilupakan dan malah setelah terpilih, aspirasi beserta amaran-amaran yang disampaikan ulama tidak diindahkan, segala saran ulama hanya menjadi angin lalu dan pemanis bibir saja, ujar Abu Mudi.
Terakhir Abu Mudi memastikan bahwa pada pemilu tahun 2024, rapatkan barisan raih kursi di parlemen untuk PAS Aceh baik DPRA dan DPRK agar mencukupi membentuk fraksi tersendiri, jauhkan kepentingan pribadi jika ada persoalan serahkan dan patuhi seluruh keputusan yang ditetapkan oleh Mustasyar.
Kepada Caleg Abu Mudi menyampaikan bekerja keraslah sekuat tenaga, karena ini perjuangan suci. Kepada masyarakat dan simpatisan yang berjuang bersama PAS ia mengajak untuk mengamati dan mengawasi proses pemilu hingga hari pencoblosan dan penghitungan suara supaya pileg nanti berlangsung adil dan jujur. Pungkasnya.(mun)
Komentar